Musibah menimpa negeri ini laksana hujan yang turun di bulan Desember. Bertubi-tubi diawali dari Wasior, diikuti Mentawai kemudian Merapi. Ratusan korban berjatuhan bahkan mungkin ribuan. Ratusan orang kehilangan kerabat dan harta bendanya. Belum jelas kapan mereka akan memulai lagi kehidupan barunya karena setiap saat bencana mengancam. Ini ujian atau azab??? Kita sendiri yang tahu.
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS. Al Israa’ ayat 16)
“Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).” (QS. Al Israa’ ayat 58)
“(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.” (QS. Al Anfaal: 52)
Cukup jelas penjelasan Allah. Dia tidak tanpa sebab menurunkan bencana pada umatnya. Boleh jadi kita telah durhaka kepadaNya dengan membiasakan dosa-dosa menjadi kelaziman. Maka tidak salah apabila Allah menyampaikan kepada kita bahwa :
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rûm : 41)
Jika sudah demikian jangan buru-buru mengadu kepada Tuhan, karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang merubahnya.